Mengenal Investasi
Investasi adalah sebuah aksi mengalokasikan dana untuk membeli aset atau kapital tertentu (bisnis, proyek, properti, dll) dengan haraman untuk mendapatkan penghasilan atau keuntungan di kemudian hari.
Apa itu Investasi?
Investasi adalah sebuah aksi mengalokasikan dana untuk membeli aset atau kapital tertentu (bisnis, proyek, properti, dll) dengan haraman untuk mendapatkan penghasilan atau keuntungan di kemudian hari. Dalam istilah umum, investasi bisa juga diartikan sebagai mengalokasikan waktu atau usaha (bukan hanya uang) terhadap sesuatu dengan keuntungan jangka panjang. Misalnya pendidikan.
Mengenal Investasi
Tujuan utama dari investasi adalah mendapatkan imbal hasil berupa pemasukan atau pertambahan nilai yang signifikan. Jenis aset yang bisa diinvestasikan dan memberikan imbal hasil cukup luas. Ada banyak instrumen investasi yang bisa dibeli sesuai dengan budget dan tujuan berinvestasi.
Sebelum memulai terjun ke dalam investasi, perlu diketahui bahwa investasi itu memiliki resiko. Resiko dan hasil umumnya berbanding lurus dalam investasi. Resiko kecil, hasil pun kecil. Sebaliknya, dengan resiko yang besar, hasilnya pun juga besar.
Salah Kaprah Tentang Investasi
Banyak orang yang mengira bahwa investasi adalah cara cepat untuk kaya. Bahkan ada yang memulai investasi dengan cara berhutang. Tidak sepenuhnya salah untuk berinvestasi dengan dana yang didapat dengan cara berhutang. Namun, sebagian besar orang hanya tergiur terhadap imbal hasil investasi tanpa memperhitungkan resiko. Banyak orang yang memulai investasi tanpa punya pengetahuan yang cukup tentang instrumen yang akan diinvestasikan.
Sebagai contoh pak Amin tertarik untuk berinvestasi di saham. Karena melihat banyaknya video investasi yang ada di YouTube, pak Amin kemudian mendaftar pada perusahaan sekuritas dan melakukan pendanaan. Kemudian membeli saham asal - asalan tanpa melakukan analisa terlebih dahulu. Pak Amin membeli saham PT ABCD yang pak Amin sendiri tidak tahu banyak tentang perusahaan yang akan dibeli sahamnya. Di minggu pertama saham yang dibeli pak Amin mengalami kenaikan dan itu membuat pak Amin gembira. Namun di minggu selanjutnya saham yang dibeli pak Amin mulai mengalami penurunan. Karena panik, pak Amin menjual saham yang telah dibeli.
Contoh di atas adalah salah satu contoh investasi yang salah. Sebelum melakukan investasi, hendaklah kita mencari tahu dulu tentang instrumen investasi yang akan kita investasikan. Di masa sekarang banyak sekali media untuk belajar investasi. Bisa dari video di YouTube, membaca artikel di blog seperti https://uangpasif.com, dan cara old school yang terbukti masih ampuh sampai saat ini yaitu dengan membaca buku (baik buku fisik maupun buku digital).
Berinvestasilah di instrumen yang anda sudah punya pengetahuan tentang instrumen itu.
Kapan waktu yang tepat untuk memulai investasi?
Banyak orang yang masih beranggapan untuk memulai berinvestasi membutuhkan modal yang besar dan hanya orang kaya yang bisa berinvestasi. Hal itu mungkin benar jika dikatakan 50 tahun yang lalu. Namun sekarang kita bisa mulai investasi dengan modal yang sangat minimal. Bahkan kita bisa memulai dengan hanya Rp 10,000 saja. Reksadana adalah salah satu contoh instrumen investasi yang bisa dimulai dengan modal yang sangat minim. Semakin cepat kita memulai investasi, semakin cepat pula kita mendapatkan imbal hasil dari investasi kita.
Investasi bisa kita diibaratkan sebagai lari maraton. Di mana kita membutuhkan strategi dan pengelolaan energi agar bisa mencapai garis finish. Untuk membuat strategi yang bagus, dibutuhkan pengetahuan yang bagus pula. Setelah memiliki strategi, dibutuhkan kedisiplinan untuk menjalankan strategi yang telah disusun.